Rinduku akan mereka,


Hidup mandiri jauh dari orangtua sudah sejak lama kulakukan. Mulai SMP hingga SMA hidupku telah banyak kuhabiskan di asrama. Saat ini pun hamper serupa. Sekarang aku hidup lebih mandiri di kota orang, hidup dikosan  berbeda bentuknya saat ku masi di asrama. Dahulu makan selalu disipakan, apabila sakit uks sangatlah membantu. Sekarang semua berbeda. Setiap makan harus membeli sendiri, sakit pun berobat sendiri. Aku merindukan kasih sayang ibu ketika sakit. Makanan yang ia buat membuat diriku seakan cepat sehat. Pijatan yang berikan kepadaku membuat diriku semakin bersemangat untuk sembuh. Dalam tidurku ia terjaga selalu untukku. Tak pernah tergambar lelah dalam wajahnnya. Kurindu akan mereka, mereka yang menjaga ku hingga sekarang. Saat itu akan tiba. Ku menghitung hari hingga tanggal itu tiba. 20 Oktober 2015 adalah hari yang sangat ku tunggu kehadiraannya. Rindu dalam diri sudah tak dapat di pendam lagi. Ingin berkumpul bersama keluarga tercinta ini. Bertepatan dengan wisuda anak pertamamu, kakakku tersayang engkau datang ke kota Istimewa ini. Lama sudah tidak berjumpa diriku rindu akan engkau. Sehatkah engkau yang sedang diterpa benca kabut asap? Bisakah engkau bernafas dengan leluasa seperti yang kulakukan saat ini? Ku berharap engkau selalu sehat walafiat. Ayah, ibu, semoga engkau selalu dijaga dalam lindungan Allah SWT. 

LAPORAN KEGIATAN SELAMA BULAN RAMADHAN
RESEP & CARA MEMBUAT KUE NASTAR

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Menurut yang terlihat saat ini di kalangan masyarakat, kebutuhan kue untuk lebaran sangat meningkat. Kualitas kue tergantung pada bahan dan cara pembuatannya. Karena pasar mendapatkan banyak sekali pemesanan kue, tidak jarang juga para konsumen kecewa dengan hasil yang mereka terima. Oleh karena itu penulis memberikan tips, agar pembaca dapat membuat kue lebaran yang nikmat sendiri di rumah.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa sajakah bahan yang diperlukan untuk membuat nastar?
2.      Bagaimanakah proses pembuatannya?


BAB II
PEMBAHASAN

·         Bahan adonan yang dibutuhkan :
300 gr tepung terigu
4 btr telur, ambi kuningnya
1 btr telur, ambil putihnya
100 gr gula halus
250 gr mentega
75 gr susu bubuk
Cengkeh

·         Bahan selai nenas :
1 buah nenas
250 gr gula pasir

·         Cara membuat selai :
Bersihkan nenas, kemudian potong dan blender tanpa menggunakan air.
Setelah itu tuang ke dalam wajan dan tambahkan 250 gr gula pasir.
Masak dan aduk selai tadi sampai agak kecoklatan dan sedikit mengeras.
Setelah masak, simpan dalam wadah dan biarkan hingga dingin.

·         Cara membuat adonan :
Siapkan bahan bahan ini terlebih dahulu (  Keju parmesan, tepung terigu, mentega, gula halus, 1 putih telur ,  3 kuning telur. Setelah itu kocok mentega dan gula hingga merata. Tambahkan 1 putih telur dan 3 kuning telur, aduk rata. Kemudian perlahan tambahkan terigu serta susu bubuk. Aduk rata dan usahakan sampai adonanan terlihat sempurna, jika terlau cair tambahkan tepung secukupnya. Bentuk bulat-bulat dan isi dalamnya dengan selai nanas yang telah di buat tadi. Siapkan 1 kuning telur. Kemudian jadikan satu kuning telur tadi sebagai olesan pada bagian luar kue. Siapkan cengkeh sebagai bahan penghias yang nanti ditaruh diatasnya. Panggang dalam oven hingga matang (kuning kecoklatan). Kue nastar selai nanas siap disajikan.

BAB III
PENUTUP

Itulah kiranya yang bisa penulis bagikan buat pembaca semua tentang Resep Cara Membuat Kue Nastar Selai Nanas semoga ulasan kali ini bisa bermanfaat buat pembaca yang sedang mencari tau cara membuat nastar nanas dan bahan bahan nastar nanas, apabila ada kekurangan mohon dimaafkan. Selamat mencoba. 

MASA PEMERINTAHAN “HERMAN WILLIEM DAENDLES”



Letak geografis Belanda yang dekat dengan Inggris menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki Belanda. Pada tahun 1806, Perancis (Napoleon) membubarkan Republik Bataaf dan membentuk Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Napoleon kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai Raja Belanda.
Karena Indonesia berada di bawah ancaman Inggris yang berkuasa di India, Napoleon membutuhkan orang yang kuat dan berpengalaman militer untuk mempertahankan jajahannya di Indonesia. Oleh karena itu, Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal di Indonesia. Daendels mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808 dengan tugas utama mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.


A. Kebijakan Pemerintahan Herman Willem Daendels
Sebagai seorang revolusioner, Daendels sangat mendukung perubahan-perubahan liberal. Beliau juga bercita-cita untuk memperbaiki nasib rakyat dengan memajukan pertanian dan perdagangan. Akan tetapi, dalam melakukan kebijakan-kebijakannya beliau bersikap diktator sehingga dalam masa pemerintahannya yang singkat, yang diingat rakyat hanyalah kekejamannya. Pembaruan-pembaruan yang dilakukan Daendels dalam tiga tahun masa jabatannya di Indonesia adalah sebagai berikut.
I.) Bidang Birokrasi Pemerintahan
1. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping gubernur jenderal dibubarkan dan diganti dengan Dewan Penasihat. Salah seorang penasihatnya yang cakap ialah Mr. Muntinghe.
2. Pulau Jawa dibagi menjadi 9 prefektuur dan 31 kabupaten. Setiap prefektuur dikepalai oleh seorang residen (prefek) yang langsung di bawah pemerintahan Wali Negara. Setiap residen membawahi beberapa bupati.
3. Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda dan diberi pangkat sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda. Mereka mendapat penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai dengan hukum adat.
II.) Bidang Hukum dan Peradilan
1. Dalam bidang hukum, Daendels membentuk 3 jenis pengadilan.
* Pengadilan untuk orang Eropa.
* Pengadilan untuk orang pribumi.
* Pengadilan untuk orang Timur Asing.
Pengadilan untuk pribumi ada di setiap prefektuur dengan prefek sebagai ketua dan para bupati sebagai anggota. Hukum ini diterapkan di wilayah kabupaten, sedangkan di wilayah prefektuur seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya diberlakukan hukum Eropa.
2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, termasuk terhadap bangsa Eropa sekalipun. Akan tetapi, Daendels sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran dalam penjualan tanah kepada swasta.
III.) Bidang Militer dan Pertahanan
Peta jalur Anyer-Panarukan yang dibangun atas perintah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Rakyat melakukan pembuatan jalan ini dengan kerja paksa atau kerja rodi.


 







Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah berikut ini :
1. Membangun jalan antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu lintas pertahanan maupun perekonomian.
2. Menambah jumlah pasukan dalam angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang.
3. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal itu dilakukan karena beliau tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari Eropa akibat blokade Inggris di lautan.
4. Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya.

IV.) Bidang Ekonomi dan Keuangan
1. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer) dan dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras.
2. Mengeluarkan uang kertas.
3. Memperbaiki gaji pegawai.
4. Pajak in natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (Verplichte Leverantie) yang diterapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan ditingkatkan.
5. Mengadakan monopoli perdagangan beras.
6. Mengadakan Prianger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman ekspoer (seperti kopi).
V.) Bidang Sosial
1. Rakyat dipaksa melakukan kerja paksa (rodi) untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
2. Perbudakkan dibiarkan berkembang.
3. Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan, atau sultan.
4. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.
Daendles memiliki beberapa tugas di Indonesia, diantaranya adalah :
a)      Mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris
b)      Mengatut pemerintahan di Indonesia termasuk memberekan keuangan
Tanggal 1 Januari 1808, Daendles tiba di Indonesia kemudian ia melakukan beberapa tindakan revolusioner, diantaranya adalah :
a)      Menjalankan pemerintahan dictator
b)      Menjalanka Kerja Rodi, seperti pembanguna Jalan Raya Pos (Grote Post Weg) dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1.000 km
c)      Membangun armada alaut di Merak dan Ujung Kulon
d)      Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya
e)      Membagi pulau Jawa menjadi Sembilan perfectur ( semacam keresidenan)
f)       Mengubah kedudukan bupati dari penguasa tradisional menjadi aparat pemerintah
g)      Mencapuri masalah-masalah tata cara keraton, seperti dalam pengangkatan kepala daerah dan upacara penghormatan istana (keraton)
h)      Menurunkan tahta Sultan Banten yang dianggap gagal membangun pelabuhan di Ujung Kulon, dan menggantikannya dengan Sultan Muhammad Alyudin.
i)        Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten).
j)        Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing.
k)      Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (preanger stelsel).
l)        Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual hasil panennya hanya kepada Belanda dengan harga murah (verplichte leverentie).
Gouverneur-general (Gurbernur Jenderal) Herman Williem Daendles adalah perintis infrastruktur yang sangat luar biasa dampaknya bagi kemajuan ekonomi di pulau Jawa, yakni pembuatan Grote Postweg (Jalan Raya Pos) atau popular disebut jalan Daendles. Panjang jalan di sisi utara Jawa ini dari Anyer diujung barat sampai Panarukan di ujung Timur, dengan panjang total mencapai 1000 km, terpanjang di dunia saat itu.
Daendles membangun jalan yang membelah sepanjang Pulau Jawa ini terutama untuk tujuan strategi dan kepentingan militer: mobilisasi pasukan dengan cepat. Pembangunan jalan ini memakan korban jiwa sangat banyak, namun dinilai oleh para sejarawan Indonesia sekarang sebagai kemujuan penting. Berkat jalan ini bagian-bagian terpencil di Jawa menjadi mudah dicapai dalam hitungan hari, tidak lagi berpekan-pekan.
Ketika Daendels tiba di Jawa dia langsung memutuskan untuk menbangun jalur transportasi di sepanjang bagian utara Jawa, demi melindungi pulau penting di bawah kekuasaan Belanda ini dari serangan Inggis. Dengan adanya jalan ni mobilisasi pasukan Belanda akan menjadi sangat cepat. Daendles memaksa setiap penguasa local sepanjang jalur yang direncanakan itu untuk mengerahkan rakyatnya membangun jalan yang diinginkan.
Dia menetapkan target produksi dimana jika target ini tidaktercapaimaka parapenguasa local dan rakyatnya akan dibunuh. Potongan kepala mereka digantung dipohon di sepanjang jalan. Daendles menjalankan kebijakan ini dengan keras dan kejam. Dengan disiplin bajanya itu akhirnya Daendles dapat menyelesaikan jalan yang diimpikannya itu hanya dalam setahun (1808), sebuah prestasi yang sangat luar biasa di zaman itu. Karena pembangunan jalan yang spektakuler dan kekejamannya itu nama Daendles tetap dikenal samapai sekarang.
            Selain menjadi perintis infrastruktur di Indonesia, Daendles juga menerapkan system pemerintahan yang tidak dapat dilupakan hingga kini. Upaya Daendles untuk mewujudkan semua kegiatan fisik tersebut memaksa rakyat Indonesia untuk kerja rodi atau kerja paksa, sehingga banyak rakyat Indonesia menjadi korban serta meninggal dunia karena kelelahan, kelaparan, dan terjangkit berbagai wabah penyakit.
B. Akhir Kekuasaan Herman Willem Daendels
Kejatuhan Daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : Daendels memerintah dengan tangan besi, akibat tindakan yang amat keras itu, Daendels mendapat julukan Tuan Besar Guntur, Jenderal Mas Galak, atau Marsekal Besi. Kekejaman dan kesewenang-wenangan Daendels menimbulkan kebencian di kalangan rakyat pribumi maupun orang-orang Eropa. Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten, Yogyakarta, dan Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan. Penyelewengan dalam penjualan tanah kepada pihak swasta dan manipulasi penjualan Istana Bogor. Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan.
Louis Napoleon sebagai Raja Belanda akhirnya menarik kembali Daendels dengan pertimbangan Daendels telah berbuat secara optimal di Indonesia. Akhirnya, pada tahun 1811, Herman Willem Daendels digantikan oleh Gubernur Jenderal Willem Janssens. Penarikan Daendels ke Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai seorang panglima perang yang kemudian dikirim ke medan peperangan di Russia.

About this blog

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Comments

Recent Posts

Mengenai Saya

Foto saya
My name is Dian Annisa, my friends usually call me Disa, now i'm 17th years old, and i now in Islamic University of Indonesia

Pengikut

Categories

Cari Blog Ini